Copyright © My Inspiration
Design by Dzignine
Thursday, November 3, 2011

Edisi Come Back

Wow... it's been a very loooong time for me not to post something in this blog. Haha! Terakhir kali posting bulan April. Yeah, mo gimana lagi, harus ada yang dikorbanin demi skripsweet tercinta and I'm so sorry for making this blog as my sacrifice karena harus terlantar sekian bulan lamanya. Well, tapi hasilnya tetep indah kok, hehe, akhirnya si skripsweet udah kelar sekarang. So, secara resmi sudah tersandanglah gelar sarjana itu.

Trus gimana kalo udah rampung? Enak ga? Mungkin itu bakalan jadi pertanyaan berikutnya. Jawabannya udah pasti ada enak dan enggaknya. Nah, dalam edisi come back ini, aku mo sedikit "curhat" kali ya... tentang kehidupan pasca sarjana.
Friday, April 1, 2011

Hoodie(s) Bertuah

Ada yang tau kisah Harry Potter dan Batu Bertuah? Itu lho, seri pertama dari tujuh serinya Harry Potter. Uda lama? Emang iya, tapi tau ga? Tau donk. Kalo ga tau, yawdah pura-pura tau aja ya. Hmm… Trus, apa hubungannya sama cerita kita kali ini? Well, ternyata ga ada, he (Owalah…). Ya cuma numpang keren aja bikin judul mirip2an, hehe.

Well, postingan kali ini bakal menceritakan tentang dua buah hoodieku yang lain daripada yang lain. Uwow! Apakah itu? Inilah ceritanya.
Friday, March 4, 2011

The KOPLAKest Experience of the Week


Seperti biasa, di hari Senin, just like another Senin(s), hehe, aku berangkat ke daerah Tembalang buat ngajar privat bahasa Inggris. Tapi, ga kayak Senin yang biasa, Senin kemaren itu ujan deres banget bahkan dari waktu mo berangkat ngajar. Alhasil, walopun uda pake jas ujan pas berangkat, tetep aja baju ma celana basah kuyup. Ga oke banget deh, berangkat dalam kondisi kayak gitu. Tapi dalam kondisi kayak gitulah aku sampai di rumah murid privatku. Hadeuh…!
Monday, February 7, 2011

Movie Freaks! The Social Network Quotes


The Social Network adalah sebuah film yang mengisahkan tentang bagaimana perjalanan Mark Zuckerberg menciptakan sebuah situs jejaring sosial “Facebook” yang kini sangat popular di kalangan masyarakat Indonesia.
Well, mungkin itu sepenggal kata – kata yang bakal kita temuin kalo kita berusaha mencari informasi tentang film The Social Network. Film itu emang sempat jadi salah satu box office beberapa waktu kemarin dan sekitar dua minggu lalu, aku yang penasaran tentang gimana jalan ceritanya, nonton juga tuh film. Nah, di tulisan kali ini, aku ga mau nulis panjang lebar tentang gimana jalan cerita film itu karena sebagian besar orang mungkin juga udah tau ceritanya dan bagi yang belum, saatnya buat kalian nonton film itu, hehe. Filmnya worth-watch kok. Tenang aja… (^-^)v
Untuk tulisan kali ini, aku mau nyeritain tentang quotation favorit yang muncul dari film itu dan gimana bisa quote itu jadi quotation favoritku.
Friday, January 14, 2011

Why We Call Ourselves "Combret"

Yah, pasti deh pada ngerasa aneh waktu denger kata “Combret” buat dipake manggil seseorang. Enggak? Well, paling enggak pada bakal nanyain, “Kok bisa sih dipanggil Combret?” Ya kan? Kalo tetep enggak juga jawabannya, ya udah, tetep aja aku bakal certain kisah asal muasal nama itu muncul di dunia ini (ceileee…).

Sebenernya Combret adalah sebuah sebutan buat kami para anggota yang tergabung dalam geng Combret. Siapa aja mereka? They are,,, aku sendiri (he, nyebut diri sendiri duluan), Rossy Oktaviani a.k.a Cimbret, Nur Lailatul Qodriyah Marfu (buset, nama berapa orang tuh?) a.k.a Lambret (hoho…), dan Ivone Himawati a.k.a Vombret.

Asal muasal terbentuknya geng kecil ini sederhana kok, gara – gara kita sering runtang – runtung bareng pas kuliah. Ini dikarenakan jadwal kuliah kita yang sebagian besar sama. Semula geng kecil kita ini ga punya nama, tapi beberapa waktu setelah kita luntang – luntung bareng, timbul suatu ide buat ngasi nama. Buat seru – seruan aja... Well, emang ga penting banget yah? Tapi penting kok, dengan punya nama, kita kan jadi punya alesan kalo orang bilang, “Kok bareng terus sih?” Kita bisa jawab, “Kita kan geng Combret…” (walopun kenyataannya ga ada juga yang nanyain gitu, hehe).

Nah, dari situlah awal mula kebingungan kita buat nyari nama, hingga suatu ketika pas kita lagi jalan mo balik ke kampus sepulangnya dari kantin buat makan sama numpang nongkrong, aku jalan memisahkan diri dari Lambret dan Vombret. Sambil jalan, aku iseng – iseng ke pinggir got besar, bukan mo nyemplung, tapi jalan di pinggir – pinggirnya sambil liatin ke dalam comberan itu (kalo dipikir – pikir lagi, buat apa coba aku ngeliatin comberan). Tiba – tiba aja dari mulutku keluar kata “Combret”. Lambret yang denger kata itu langsung ketawa dan bilang, “He’ehm, dinamain itu aja, Combret, singkatan dari Comberan Crewet”. Vombret sontak ga terima dan ngomong, “Ogah, kamu aja. Masa namanya Comberan”. He, ya bener juga sih, ngasi nama kok comberan. Aku langsung njelasin kalo kayaknya emang mendingan jangan itu deh namanya. Lalu perdebatan tentang penggunaan nama itu pun tak lagi berlanjut hingga kami sampai di kampus.

Sesampainya di kampus, Lambret kembali memanggil kami dengan nama itu, “Mbret… Mbret…,” gitu katanya. “Ochie yang jadi Combret satu,” tambahnya. “Lha Combret duanya kamu?” aku balas menimpali. “Ivone Combret tiga,” katanya lagi. “Emoh!” sambat Vombret yang tetep keukeuh ga mau make nama itu. “Haha…” Lambret hanya tertawa mendengar jawaban Vombret. Setelah itu, sempat terjadi beberapa kali percakapan tentang penggunaan nama Combret, tapi berhubung aku lupa, jadi ya ga ku certain (ga ada alesan yang lebih bagus ya?).

Kami pun kemudian pulang ke kos masing – masing, tapi karena aku dan Vombret teman sekamar, jadi kami pulang ke tempat yang sama (ya iyalah). Di kos, terjadi suatu hal yang menarik, Vombret yang semula menentang keras penggunaan nama itu, tiba – tiba memanggilku, “Mbret…”. Sontak aku berkata, “Lha katanya ga mau pake panggilan itu…” “He,” jawabnya. “Lebih enak diucapin sama di dengernya og.” Ahahay,,, berarti sepakatlah kami untuk menggunakan nama itu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penamaan kami awalnya emang ga kreatif banget. Aku si Combret satu, Lala si Combret dua, dan Ivone si Combret tiga. Akan tetapi, setelah nama panggilan kami akrab diantara teman – teman kami, ada salah seorang teman kami yang berbaik hati memberikan julukan yang terdengar lebih menarik (benarkah?). Aku menjadi Cimbret (berasal dari Ochie Combret), Lala menjadi Lambret (Lala Combret), dan Ivone menjadi Vombret (Ivone Combret). Well, sebenernya dia namain gitu biar ga bingung aja karena kami sama – sama noleh kalo ada yang manggil, “Combret!” Hehe. Thanks to Utchup a.k.a Yusuf yang udah memperhalus nama panggilan kita, hoho.

Nah, begitulah, sampai sekarang, kita masih sering dipanggil dengan nama panggilan geng kecil kami itu. COMBRET. Jadi sekarang, udah ga penasaran lagi tho… Gitu ceritanya… Ga penting? Emang. Terus kenapa diterusin baca coba? Sampe abis lagi…

Hehe, becanda. Well, thanks a lot buat yang udah mo baca. Makasihnya bakal aku tambahin lagi kalo mau kasi komen buat tulisanku ini, he. Makasiiiih… (Nah, udah kan, hehe).