Copyright © My Inspiration
Design by Dzignine
Monday, January 6, 2014

First Mountaineering Experience - Ungaran 2050 mdpl

Nyobain sebuah hal baru itu bukan perkara gampang (buat aku). Apalagi kalo hal baru itu ada jauh di luar zona nyaman yang selama ini aku tempatin. Itulah yang baru aja aku cobain beberapa waktu lalu. Naik gunung. Yep! It's not an easy thing for me, but I did it. Why did I do that? Who took me there? What did I get? That's what I'm gonna tell you...
Buat sebagian orang, naik gunung itu udah jadi hobi yang nyandu, tapi buat aku, itu ada jauh di luar kebiasaan yang aku lakuin. Trus kenapa mau dilakuin? Well, berawal dari mengenal kebiasaan mas pacar yang suka naik gunung, trus ngeliat foto - fotonya yang bikin ngiler (you can check them out in his blog at www.ghozaliq.com), timbul juga rasa penasaran tentang kayak apa sih rasanya ada di puncak dan ngeliat sendiri pemandangan yang ada di foto - foto itu.
Akhirnya, pada tanggal 7-8 Desember 2013 yang lalu, dilaksanakanlah niat buat naik gunung itu. Gunung pertama yang didaki adalah Gunung Ungaran yang terletak di kabupaten Semarang dengan ketinggian 2.050 mdpl. Gunung Ungaran dipilih karena letaknya yang deket dari tempat tinggal dan tracknya cukup gampang buat pemula (katanya).

Kita berangkat dari pos pendakian Mawar saat cuaca hujan tanggal 7 Desember 2013 sore. Sepanjang perjalanan dari pos Mawar ke pertigaan Promasan (kebun teh) cuaca ga membaik. Alhasil basah semua dan diputusin buat nginep dulu semalem di Promasan. Pagi keesokan harinya, sempet ada keraguan buat ngalnjutin naik sampe ke puncak ato enggak karena barang - barang yang basah belom pada kering..hehe. Tapi dengan matahari yang bersinar cerah pagi itu, kita jemur dulu barang - barang yang basah. Setelah lumayan kering, dilanjutkanlah perjalanan ke puncak. Well, dari Promasan sampe ke puncak itu tinggal bentar doang sebenernya, tapi ga perlu buru - buru juga tho? :D

Perlu sekitar dua jam lebih buatku sampe ke puncak. Brenti dulu buat narik napas di jalan sambil ngeliatin pemandangan, minum, kepleset - pleset karena medan yang basah abis hujan, semuanya terlampaui. Dan akhirnya pas udah sampe di puncak, pemandangannya malah ketutup kabut. Ahaha, ya sudah tak apa...foto - foto tetap dilakukan. (^-^)

Setelah beberapa waktu di puncak, kita pun turun. Dan ternyata, turun gunung pun ga lebih gampang daripada pas naik. Resiko kepleset - pleset jadi lebih gede mengingat medan yang belom kering dan posisi menurun. Butuh waktu sekitar satu setengah jam buat kembali ke Promasan yang langsung dilanjut menuju pos Mawar. Separo perjalanan dari Promasan ke Mawar, hujan turun lagi. Jadilah, jalan - jalan di bawah hujan lagi. Alhamdulillah, kita selamat sampai saat pulang hari minggu siang tanggal 8 Desember 2013.

Setelah naik gunung, kebanyakan orang ngambil pelajaran dari apa yang udah dilakuin itu. Dan karena aku sama dengan kebanyakan orang, ada pelajaran juga yang bisa kuambil dari perjalanan naik gunung kemaren.

Dalam perjalanan sampai ke puncak, ada beberapa saat ketika kita berhenti buat beristirahat sekedar untuk ngambil napas, minum, tidur - tiduran sambil ngeliat pemandangan. Sama halnya ketika kita berjalan untuk mencapai tujuan kita, ada saat ketika kita lelah dan ingin beristirahat sejenak. Saat seperti itu, sama seperti ketika kita naik gunung, kita bisa saja menahan lelah sedikit lagi agar kita sampai ke tempat yang lebih nyaman untuk beristirahat sambil melihat pemandangan dengan posisi yang lebih tepat dan melihat sejauh mana hasil pencapaian perjalanan kita, atau kita merasa sudah sangat lelah dan memutuskan untuk beristirahat di tempat dengan konsekuensi pemandangan yang tertutup oleh pepohonan dan kita tak bisa melihat dengan jelas hasil pencapaian kita. Kita bisa memilih. Sambil tak mengabaikan esensi untuk beristirahat dan mengembalikan tenaga agar kita bisa sampai ke puncak atau mencapai tujuan kita, tapi ada tempat - tempat dimana kita bisa beristirahat sambil kita menikmati perjalanan kita. Dan tempat - tempat tersebut kadang harus dicapai dengan menahan rasa lelah sedikit lebih lama.

Lots of thanking is dedicated to Ito Ghozali who took me out from my comfort zone to see the beauty of outside world and accompany me in its journey.

That's the mountain I'd climbed :D




Melewati hutan, jalan berbatu, dan rerumputan. Accomplished! (^-^)



Istirahat sambil ngeliat pemandangan itu sensasinya seru... :)



And here is the peak :D



Thank you...

6 comments:

  1. jadi... mau gunung apa lagi berikutnya ito?

    ReplyDelete
  2. Merbabu ato Lawu... Ayo... Ayo... Ayo... :D

    ReplyDelete
  3. kalau yang belakangnya "U",mending gunung prau aja dulu ito, hehehe

    ReplyDelete
  4. iya, boleh ito... kapan? sebisanya ito aja...

    ReplyDelete
  5. semoga ada waktu luang dengan cuaca cerah :D

    ReplyDelete